Minggu, 03 September 2017

SBY BERSALAMAN DENGAN MEGAWATI

Sabtu, 2 September 2017

SBY Bersalaman dengan Megawati

BERITA LEMPANG (STRAIGHT NEWS)

Jakarta: Momen bersejarah itu terjadi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Kamis (17/8/2017). Dari foto terlihat SBY yang mengenakan baju adat betawi menghampiri tempat duduk Megawati yang mengenakan baju berwarna krem.

SBY dan Megawati tampak saling tatap saat bersalaman. Keduanya juga tersenyum kecil dan suasana terlihat cair.
Momen salaman SBY dan Megawati selalu menarik perhatian. Seperti diketahui keduanya terlibat 'perang dingin' yang diduga dimulai setelah SBY mundur sebagai Menkopolhukam menjelang Pilpres 2004. 

Sebelum hari ini, tercatat setidaknya ada 6 momen salaman SBY-Megawati sejak tahun 2009. Pada 2009 SBY dan Megawati bersalaman sebanyak dua kali dalam momen Pilpres. Kala itu SBY dan Megawati bertemu saat pengambilan nomor urut di KPU. Kemudian salaman keduanya terjadi setelah penyerahan berita acara penetapan calon dan nomor urut Pilpres 2009. 

Pada 2010 SBY-Megawati hanya sekali bersalaman. Jabat tangan itu terjadi saat Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan.

Kemudian pada 2011, SBY dan Megawati terlihat satu kali berjabat tangan. Saat itu Megawati mendampingi suaminya Taufiq Kiemas yang menerima penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradana di Istana Merdeka. 

Pada 2012, SBY dan Megawati kembali bersalaman pada momen penyerahan gelar pahlawan nasional kepada Soekarno di Istana Negara. 

Selanjutnya pada 2013, SBY bersalaman dengan Megawati saat melayat Taufieq Kiemas. 
What: SBY dan Megawati saling bersalaman dan bertatap muka.
Why: Mereka menghargai Presiden Jokowi
Where : Istana Negara
When : 17 Agustus 2017
Who: SBY dan Megawati
How: SBY dan Megawati menjadi sorotan media dan ditepuk tangani oleh para hadirin yang datang di upacara Hari Kemerdekaan.

Berita Mendalam

Memang ada momen yang membuat mereka mau tak mau berjumpa dan bersalaman. Namun itu tak banyak. Pada tahun 2009, keduanya dua kali berjabat tangan dalam momen Pilpres 2009. Dalam Pilpres 2009, Mega dan SBY kembali bertarung dan dimenangkan SBY. Pada tahun 2010, keduanya sekali bersalaman saat bertemu dalam peringatan Pidato Bung Karno tentang Pancasila 1 Juni di gedung DPR. Pada tahun 2011 keduanya sekali bersalaman, saat Megawati menemani Taufieq Kiemas menerima Bintang Republik Indonesia Adipradana di Istana dari Presiden SBY.
Tahun 2012 keduanya bersalaman saat Presiden SBY memberikan gelar pahlawan nasional kepada Sukarno. Saat itulah benih-benih harapan keduanya akur tumbuh. Namun harapan tinggal harapan. Pada tahun 2013, keduanya bersalaman lagi saat SBY melayat Taufieq Kiemas, suami Megawati, di rumah duka. SBY juga mengucapkan kata-kata belasungkawa.
Tahun 2014, Megawati sukses mengantar Jokowi sebagai presiden. Megawati kembali keluar-masuk Istana. Namun pada tahun 2015 dan 2016, ganti SBY yang tidak menghadiri Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.
Dan pada 17 Agustus 2017, SBY memberi kejutan. Bersama Ibu Ani, SBY memakai beskap hitam dan kain songket -- yang disebut sebagai baju adat daerah Sumsel, lengkap dengan tanda kebesaran terpasang di dada -- berangkat ke Istana Merdeka. Kedatangannya ke Istana Merdeka menepis kabar sehari sebelumnya yang menyatakan dia tak bisa memenuhi undangan menghadiri upacara HUT RI karena ada tur kemerdekaan di seantero Pulau Jawa.
Di Istana Merdeka, SBY duduk sederet dengan Megawati, hanya dipisahkan BJ Habibie. Keduanya juga berfoto bersama dan bersalaman. Tepuk tangan pun membahana. Tepuk tangan ini sepertinya mewakili harapan rakyat Indonesia agar kedua tokoh penting ini berdamai, berekonsiliasi, dan bersatu untuk persatuan bangsa. Pentingnya persatuan itu juga diungkapkan SBY saat dicegat wartawan. Dia berharap persatuan NKRI terjaga.
"Kompak membangun negeri bersama-sama, insyaallah 2045 negara kita akan kuat, makin adil, dan makin makmur," kata SBY. Semoga.


Tajuk Rencana

Jakarta, CNN Indonesia -- Jabat tangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri di Istana kemarin (17/8) menyiratkan pesan politik yang bakal berpengaruh pada konstelasi politik Indonesia. Pengamat politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat menilai, pertemuan SBY dan Megawati bisa dimaknai sebagai upaya Demokrat menebar jala cantolan koalisi untuk kepentingan jangka pendek hingga Pilpres 2019.
"Karena Demokrat kan selama ini tidak ada di kubu mana-mana dan tidak ambil bagian," ujar Cecep kepada CNNIndonesia.com, Jumat (18/8). Kehadiran SBY di Istana menurutnya bisa membuka jalan agar Demokrat tak hilang arah dalam pesta demokrasi di tahun mendatang. "SBY harus belajar, ketika dia tidak dianggap penting kemarin, dan ketika tidak dapat apa-apa dia harus ambil posisi untuk 2019 nanti," ujar dia.
Cecep menilai SBY tengah membangun komunikasi politik demi Pilpres 2019. SBY sebelumnya diketahui telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Lalu belum lama ini, putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono juga bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka, anak pertama Jokowi. "Demokrat sekarang sedang melakukan komunikasi ke siapa pun. Kemarin Gibran dan AHY bertemu. Lalu SBY ke Prabowo. Saat itu SBY ngayun (red: menggantung), tidak jelas ngomongnya. Jadi ketika Demokrat ada berubah haluan dia bisa membantah," ucap Cecep. Upacara peringatan kemerdekaan RI di Istana menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya SBY dan Megawati berdiri sejajar sebagai peserta upacara kehormatan dengan status tamu negara kehormatan. Pertemuan itu dinilai banyak pihak mencairkan ketegangan rivalitas politik dua mantan pemimin negeri.

Berita Pojok
Meski pertemuan tersebut cukup singkat, Hinca menyebut momen tersebut merupakan peristiwa yang sangat menyejukkan bagi Indonesia.
Paling tidak, masyarakat dapat melihat bahwa para pemimpin di negeri ini senang menjalin silaturahmi demi Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sevel Tutup Gerai Karena Konsep Yang Tidak PAS !

Nama : Kenny Sutjipto NIM  : 14160337  Tema : Penyebabnya tutupnya sevel  Judul : Sevel Tutup Gerai Karena Konsep Yang Tidak PAS ! ...